SEJARAH
SISTEM OPERASI LINUX
A. Project
GNU
Berawal dari berdirinya
yayasan perangkat lunak bebas yang didirikan oleh Richard Stallman pada tahun
1985, dia mengembangkan lisensi public umum GNU (GNU General Public License
atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi
seperti pustaka, compiler, penyunting teks, shell unix dan sistem jendela
diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah
seperti device driver, daemon dan kernel masih belum selesai pada saat itu.
B. Minix.
Adalah sebuah sistem
bertipe unix yang ditujukan untuk penggunaan akademi dirilis oleh Andrew S.
Tanenbaum pada tahun 1987. Source code dari Minix 1.0 tercantum dalam bukunya operating system: Design and Implementation.
Hak cipta dari source codenya termasuk dalam hak cipta dari bukunya yang
dipublikasikan oleh Prentice hall, walaupun dapat di modifikasi dan didapatkan,
pendistribusian ulang tidak diperbolehkan saat itu. Karena desain Minix versi
16-bit nya tidak secara baik diadaptasikan kepada versi 32-bit dari arsitektur
intel 386 yang pada saat itu sudah digunakan dan popular secara luas di
computer pribadi. Maka dari itu trovalds mulai merancang versi non-komersial
pengganti minix sewaktu dia belajar di Universitas Helsinki. Hasil kerjanya
kemudian akan menjadi kernel linux.
C. Terciptanya
Linux.
Pada awalnya Linus Trovalds
seorang mahasiswa di Universitas Helsinki yang menggunakan Minix, walaupun
cukup bagus, ia masih merasa sistem operasi ini belum memadai dan kemudian pada
tahun 1991 dia membuat sistem operasi clone dari unix, yang dia beri nama
linux. Nama tersebut merupakan kombinasi dari nama dia sendiri dan nama sistem
operasi yang menjadi targetnya (UNIX). Kemudian dia mengumumkan hasil kerjanya
di newsgroup pada tanggal 25 agustus 1991 yang mendapatkan respon postitf dari
pengguna internet saat itu dan selanjutnya linux dikembangkan oleh linus dan
dibantu oleh programmer dari seluruh dunia lewat internet.
Pada saat pertama
peluncurannya sistem operasi linux masih setengah jadi dan hanya bisa
menjalankan sedikit task dari perintah UNIX seperti bash, gcc, dan gmu-make.
Pada tahun 1992, Tanenbaum menulis sebuah artikel di usenet, yang mengklaim
linux sudah ketinggalan zaman karena menurut dia linux masih memakai rancangan
monolitik dan terlalu terpaku pada arsitektur x86 sehingga tidak bisa bersifat
portable. Tanenbaum menyarankan bila ingin sebuah sistem operasi modern harus
melihat pada sebuah rancangan yang bersifat microkernel. Tulisan tersebut
menekankan tanggung jawab trovalds yang berujung debat tentang rancangan
tentang kenel monolitik dan microkernel. Dan setelah dilincurkannya linux 1.0
pada tahun 1994, sistem operasi ini bisa dikatakan cukup stabil dan mulai
memiliki banyak feature seperti kemampuan membagi sumber daya CPU untuk banyak
aplikasi (preemptive multitasking) dan kemempuan membagi task diantara banyak
CPU (symmetric multiprocessing).
D. Logo
Linux
Logo dari sistem
operasi linux merupakan seekor penguin yang sedang duduk. Cerita dari
terpilihnya penguin sebagai logo linux adalah ketika linus trovalds sedang
berjalan-jaln di taman perth secara kebetulan bertemu seekor penguin dan dia
dipatok oleh penguin tersebut lalu dia mengalami demam selama berhari-hari. Ia
kemudian berfikir karakter penguin cocok untuk menjadi logo dari sistem operasi
barunya tersebut. Kemudia dia mengadakan kompetisi untuk mendesain logo linux
dan kompetisi tersebut dimenangkan oleh larry ewing yang menggambarkan seekor
penguin sedang duduk.
E. Pengembangan
Linux
Perbedaan utama linux
dengan sistem operasi popular lainnya terletak pada kernel linux dan
komponen-komponennya yang bebas dan terbuka. Walaupun bukan satu-satunya sistem
pada kategori tersebut, linux merupakan contoh terbaik dan terbanyak digunakan.
Sistem linux berkaitan dengan standar-standar POSIX, SUS, ISO, dan ANSI. Akan
tetapi, baru distribusi linux-FT saja yang mendapatkan sertifikasi POSIX.1. Project-project
perangkat lunak bebas walaupun dikembangkan dalam bentuk kolaborasi sering
dirilis secara terpisah. Dikarenakan lisensi-lisensi perangkat lunak bebas
secara eksplisit mengizinkan distribusi ulang, terdapat project-project yang
bertujuan untuk mengumpulkan software-software tersebut dan menjadikannya
tersedia dalam waktu yang bersamaan dalam suatu bentuk yang dinamakan “distribusi
linux”. Sebuah distribusi linux atau yang biasa disebut “distro” adalah sebuah
project yang bertujuan untuk mengatur sebuah kumpulan software yang berbasis
linux dan memfasilitasi instalasi dari sebuah sistem operasi linux.
Distribusi-distribusi linux ini ditangani oleh individu, tim, organisasi
sukarelawan dan entitas komersial. Distro linux mempunyai perangkat lunak
sistem dan aplikasi dalam bentuk paket-paket dan perangkat lunak yang spesifik
dirancang untuk instalasi dan konfigurasi sistem. Perangkat lunak tersebut juga
bertanggung jawab dalam pemuktahiran paket. Sebuah distro linux mempunyai
tanggung jawab atas konfigurasi bawaan, sistem keamanan dan integrasi secara
umum dari paket-paket perangkat lunak sistem linux.
F. Distribusi
Linux
Saat ini sudah terdapat
berbagai distro linux yang tersebar diseluruh dunia. Berbagai macam distro yang
dibuat dan dikembangkan oleh individu, grup, atau lembaga lain masing-masing
disertakan dengan program sistem dan program aplikasi tambahan. Inti di setiap
distribusi linux adalah kernel, koleksi program dari GNU atau project lain,
shell, dan utilitas seperti libraries, kompilator, dan editor.
Contoh-contoh
distribusi linux yang terkenal:
1. Ubuntu
dan deribiatifnya: kubuntu, xubuntu, lubuntu.
2. Debian
3. Fedora
4. CentOS
5. Kali
linux
6. Slackware
7. OpenSUSE
8. Red
hat linux
9. ClearOS
10. Gentoo
linux
11. Arch
linux
12. Linux
mint
13. Elementary
OS
14. Manjaro
Sumber: Wikipedia.org, Modul Linux UBSI Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar